PEMANFAATAN ENERGI
Menurut Otto Soemarwoto, kita harus terus-menerus melakukan kerja, Tubuh harus kita pelihara. Kita harus berjalan, mencangkul, mengangkut barang, memasak makanan kita menggerakkan mesin kita, Karena itu kita harus mendapatkan energi dengan terus menerus dalam jumlah yang mencukupi. Manakala catu energy terganggu dan tidak dan tidak mencukupi akan menderitalah kita. Dalam jangka panjangnya kekurangan energy itu akan mengancam kelangsungan hidup kita. Ena kelangsungan hidup itu tertopang pada energy Kita selalu berusaha untuk menfapatkan energy dengan cukup. Setiap sistem berusaha untuk memaksimumkan arus energy ke dalam sistemnya sendiri. Untuk keperluan ini
sebagian energy yang akan dipergunakan untuk mengembangkan kemamapuan untuk mengusasi inforemasi. Dalam dunia modern informasi itu berbentuk ilmu pengetahuaan. Informasi ini akan bekerja sebagai umpan balik untuk memperbesar arus energy ke sistemnya. semakin besar kemamapuan suatu system untuk menguasai informasi makin kuat sumpan balik itu dan makin besar arus energy ke sistemnya. bersamaan dengan itu arus materipun akan makin besar.
Didundia barat untuk menguasai informasi yaitu ilmu dan teknologi Untuk memperbesar arus energi ke dalam sistemnya telah dimulai lebih dari 2000 tahaun yang lalu. Kincir air pertama mungkin telah dibuat di Jerman pada akhir abad ke 2 sebelum masehi. Kapasitasnya kira-kira 0,5 tenaga kuda (HP: Horse power) Pada akhir abad ke 1 sebelum masehi para insinyur Romawi telah mampu membuat kincir dengan kapasitas 3 HP. Kemudian mereka mampu untuk membuat sebuah pabrik dengan kincir angin untuk memproduksi tepung gandum untuk 80.ooo penduduk jumlahkincir air bertambah terus di Eropa Misalnya di sungai Robec, sebuah anak sungai Siene di Prancis, dalam abad ke 10 terdapat 2 buah kincir air 4 buah dalam abad ke 11 dan 10 buah pada ke 13. Di salah satu bagian Inggris yang berpenenduduki kira –kira 1.400.000 orang dalam akhir ke 111 tercatat 5.624 kincir air kira-kira sebuah kincir air per 50 kepala keluarga.
Energi air tidak saja didapatkan dari arus sungai tetap juga dari arus air pasang laut, Kincir air pasang laut telah dibuat di Prancis dalam abad ke 12. Dalam abad ke 12 kincir air telah dibangun di Eropa dalam abad ke13 di Ypres telah terdapat 120 kincir angin Perkembangan pemanafaatan energy di eropa yang telah dinilali sangat awal menimbulkan pertanyaan mengapa di Indonesia tidak terjadi perkembangan serupa. Di Indonesia tinggi dan topografinya bergunung, sehingga potensi energy sangat besar, tetapi yang berkembang hanyalah kincir air kecil-kecilan saja. Jumlahnya pun sangat sedikit. Tampaknya kita lebih berminat untuk menikmati hasil teknologi dan kurang menguasai teknologinya itu sendiri. Hal ini nampak dari gejala kita sangat cepat menggunakan hasil teknologi modern misalnya kaset video, televise, computer, tetapi sang lamban untuk menguasai teknologinya pembuatannya. Paling-paling kita merakitnya Bahakan untuk barang –barang yang tidak memerlukan teknologi tinggi dan digunakan untuk kebanyakan orang misalnya sepeda dan kompor minyak tanah yang bermutu tinggi, teknologinya tidak kita kuasai. Kompor minyak tanah kita impor dari Jepang. Energi yang kita perlukan dapat kita bagi menjadi dua golongan…(Tunggu Postingan selanjutnya)
0 komentar:
Posting Komentar